Kamis, 04 Juni 2009

TEKNOLOGI PLASMA DAPAT ATASI PENCEMARAN LINGKUNGAN


jakarta, Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr. Anto Tri Sugiarto mengatakan, sebenarnya untuk menangani semua permasalahan pencemaran lingkungan cukup diatasi dengan teknologi plasma.

Misalnya untuk limbah di got yang tercemar oleh kandungan-kandungan organik atau bakteri sebenarnya kandungan-kandungan tersebut, seperti sabun, minyak dan lain-lain, dapat dihilangkan dengan menggunakan teknologi plasma.

Semua bisa terurai semua menjadi CO2 dan air, sehingga dengan demikian kita bisa mendapatkan air bersih, kata Anto pada siaran iptek voice di Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Jakarta, Jumat (15/5).




Plasma pertama kali diperkenalkan oleh seorang peneliti dari Amerika yang menyampaikan bahwa plasma adalah zat keempat di samping zat klasik: padat, cair, dan gas. Zat plasma itu bukanlah plasma seperti pada kata plasma darah, dan kata yang paling umum digunakan berkaitan dengan plasma dalam bidang biologi.

Plasma tersebut sangat mudah dibuat, caranya dengan pemanfaatan tegangan listrik. Contoh hadapkan dua electrode di udara bebas, karena udara adalah isolator, materi yang tidak menghantarkan listrik. Namun, apablia pada dua electrode tadi diberikan tegangan listrik yang cukup tinggi, sifat konduktor akan muncul pada udara tersebut dan bersamaan dengan itu arus listrik mulai mengalir., fenomena tersebut disebut electrical breakdown.

Mengalirnya arus listrik menunjukkan adanya ionisasi yang mengakibatkan terbentuknya ion serta electron pada udara diantara dua electrode tersebut. Semakin besar tegangan listrik yang diberikan pada electrode, maka akan semakin banyak jumlah ion dan electron yang terbentuk.

Aksi-reaksi yang terjadi antara ion dan electron dalam jumlah banyak tersebut menimbulkan kondisi udara diantara dua electrode tersebut netral, itulah plasma. Singkatnya kata plasma adalah kumpulan dari electron bebas, ion dan atom bebas, katanya.

Dewasa ini teknologi plasma banyak digunakan dalam berbagai bidang industri, seperti industri elektronik, material, kimia, dan obat-obatan. Disamping itu, teknologi plasma juga mulai dimanfaatkan untuk mengolah limbah cair dan gas.

Menurutnya, dalam kehidupan sehari-hari, teknologi plasma tersebut dimanfaatkan untuk lampu neon, komputer, handphone, plasma untuk air minum, untuk sterilisasi membunuh bakteri, dan di bidang kedokteran.

Teknologi plasma tersebut, juga dapat dimanfaatkan untuk pengolahan sampah menjadi energi, misalnya pengolahan sampah untuk pembangkit listrik. Kalau pembakaran dari incinerator atau sampah dibakar, tentu masih ada polusinya.

Tetapi kalau dengan plasma dengan cara dipanaskan, dari semua senyawa organik akan mendapatkan gas yang bisa digunakan untuk pembangkit listrik. Maka sekarang sudah berkembang pembangkit listrik dengan teknologi plasma tersebut, karena produk-produknya ramah lingkungan.

0 komentar:

Posting Komentar

  ©Template by Dicas Blogger.